Apakah di rumah Anda ada tikar busa warna-warni? Tikar atau matras berpola puzzle kotak dengan sebagian warna cerah bertuliskan huruf atau gambar itu sekarang ini ada banyak di beberapa rumah dan bahkan di fasilitas bermain dan mainan kanak-kanak. Namun, mulai saat ini baiknya Anda mewaspadainya. Beberapa negara di Eropa telah melarang product itu mulai sejak awal th. 2011 lalu.
Bahaya Tikar Pouzzel
Dibalik warna-warninya yang menarik perhatian terutama untuk balita, ada bahaya mengintai yang butuh diwaspadai. Tikar puzzle terbuat dari EVA (Ethylene Vinyl Asetat) yang digabung formamida, Formamida ditambahkan selama system pembuatan agar busa yang terbentuk lebih lentur dan empuk. Zat itu beracun serta berupa karsinogenik (mengakibatkan kanker). Berbentuk murninya, formamida yakni zat kimia yg tak berwarna dan kental, berbau amonia enteng, mudah larut di air dan mudah masuk badan melalui pernapasan atau paparan kulit. Menghirup sebagian besar uap formamida membutuhkan perhatian medis dan mungkin saja akan memtikan apabila tertelan.
Hingga saat ini, belum di kenali berapakah besar kandungan formamida dalam product yang biasanya digunakan sebagai alas lantai itu. Namun, bahaya zat itu tidak butuh diragukan lagi. Satu penelitian pada hewan tunjukkan kalau formamida menyebabkan malformasi janin. Wanita hamil mesti jauhi bahan kimia itu. Studi yang sama juga menemukan kalau jika bayi tikus menelan formamida sekitaran 100 mg/kg berat tubuh/hari, perkembangan fisiknya akan melambat.
Bayi dan balita paling rentan terkontaminasi, mereka memiliki rutinitas memsaukkan semuanya satu hal ke mulutnya. Jauhi menyimpan makanan pada tikar ini terutama pada tikar yang masihlah baru. Formamida memiliki resiko untuk perubahan anak-anak dan untuk ibu hamil lantaran bakal merubah perubahan janin dan bisa menyebabkan kanker.
Apabila di rumah anda tetap masih menggunakan tikar ini sebagai alas lantai sebaiknya jauhi sekarang ini juga lantaran menghindar timbulnya problem kesehatan lebih baik dari pada menyembuhkan. Banyak yang belum tahu mengenai hal sejenis ini, berikan informasi ini ke facebook, twitter, google+ agar terbaca saudara, teman dan tetangga agar berhati-hati untuk menjaga kesehatan keluarga anda. (*)