Ternyata bentuk kedurhakaan istri pada suami dapat bermacam-macam. Muhammad bin Ibrahim Al Hamd dan Abdullah bin Al Ju’atsain menuliskannya dalam buku Min Akhtha’ Az Zaujat Aswa’ Az Zaujat yang telah ditranslate menjadi Durhaka Istri kepada Suami.
Berikut ini perilaku istri yang durhaka pada suaminya
1. Mengungkit-ungkit pemberian pada suami
Ada kalanya istri lebih kaya dari suami. Atau keluarga istri lebih ada di banding keluarga suami. Hingga pihak istri memberi suatu hal pada sang suami. Pemberian yang ikhlas, tentu sah-sah saja. Bahkan juga yaitu kebaikan dan memberi kasih sayang.
Namun apabila istri senang mengungkit-ungkit pemberian, hal sejenis ini yaitu bentuk menyakiti hati suami. Adalah bentuk kedurhakaan pada suami. Kadang-kadang terdengar cerita, seorang istri hingga mengemukakan pada suaminya, “Kamu ini dulunya tak miliki apa-apa, sekarang ini bisa sukses karena dahulu di beri modal sama Papa” atau “Harusnya kamu yang menafkahi saya dan anak-anak. Tetapi gajimu itu kurang. Apabila aku tak kerja serta mensubsidi kamu, bagaimana keluarga kita dapat hidup. ” Na’udzubillah.
2. Banyak berkeluh kesah dan kurang bersyukur
Ada tipe istri yang sukai berkeluh kesah dan kurang bersyukur. Pengucapan hamdalah tidak sering keluar dari lisannya, pengucapan terima kasih pada suami juga tidak sering terdengar darinya.
Apabila peroleh nafkah dari suami ia tidak mensyukurinya, tetapi selalu merasa kurang. Apabila nafkah dari suami bertambah seiring menambahnya pendapatan suami ia tak juga bersyukur namun justru memperbandingkan dengan teman atau tetangga.
3. Berlebihan dalam menuntut kesempurnaan
Ada kalanya seorang wanita pikirkan kalau kehidupan pernikahan hanya di isi beberapa hal yang indah. Hari-hari penuh cinta, hari-hari penuh canda, hari-hari yang serba bahagia. Tak pernah ada persoalan, tak pernah ada problematika, tak pernah ada beberapa hal yang menyedihkan, tak pernah ada banyak hal yang menyusahkan.
Begitu ia berumah tangga dan nyatanya merasakan hal yang berbeda, ia memikirkan sudah salah tentukan suami. Ada persoalan yang datang, ada masalah yang ada, ia merasa hal sejenis itu lantaran suaminya bukanlah suami yang tepat.
4. Tidak memperhatikan mertua
Ada kalanya seorang istri hidup bersamaan dengan mertuanya dalam satu rumah. Pada kondisi demikian, ia benar-benar akan “diuji” bagaimana berlaku pada mertua. Sebab berbuat baik pada mertua yaitu satu di antara bentuk bakti seorang istri pada suaminya.
Apabila seorang istri tak hormat pada mertua, tak memperhatikan perasaan mereka, bahkan meninggikan suara pada mereka, hal sejenis itu termasuk bagian dari bentuk durhaka istri pada suami.
Merasa ingin selekasnya berpisah dari mertua juga yaitu sebentuk kekeliruan. Terutama apabila mendoakan keduanya segera meninggal. Sikap durhaka yang lebih tinggi yakni apabila istri berani menyakiti mertuanya, mencari kekeliruan mereka serta menjelek-jelekkan mereka supaya suami mengusir mereka. Na’udzubillah.
5. Tidak mempercantik diri dihadapan suami
Tak mempercantik diri dihadapan suami dapat juga jadi bentuk kedurhakaan bila sebenarnya istri dapat melakukannya. Serta pada praktiknya, banyak istri yang dapat mempercantik diri di hadapan suami tetapi ia malas mengerjakannya.
Sedangkan apabila keluar rumah untuk berjalan-jalan bersamaan teman, shopping, arisan, kondangan dan semacamnya, ia memakai banyak waktu untuk merias diri dan keluar rumah dalam kondisi cantik jelita. Lengkap dengan parfumnya. Walau sebenarnya Rasulullah melarang kaum wanita mengenakan minyak wangi waktu keluar rumah.
Itulah Beberapa perilaku seorang istri yang durhaka pada suami, dan ada banyak lagi sebagian perilaku istri yang tanpa ia sadari sebenarnya ia sudah durhaka pada suaminya, …… Bersambung……
Wallahu a’lam bish shawab,
Sumber : Webmuslimah. com