PORTAL SINDO - Bismillahirrahmanirrahim,
Disaat Rasulullah SAW diusir dari Makkah, beliau mengambil keputusan untuk menetap di Madinah dan lalu berhasil membangunnya jadi satu negara yang besar serta dikenang oleh sejarah. Ahmad ibn Hambal pernah dipenjara dan dihukum dera, namun sebab itu ia lalu jadi imam satu diantara madzhab.
As-Sarakhsi pernah dikurung di dasar sumur sepanjang bertahun-tahun, namun ditempat tersebut ia berhasil mengarang buku sebanyak dua puluh jilid. Ibnu Taimiyyah pernah dipenjara, namun justru di penjara itulah ia banyak melahirkan karya. Buya Hamka merampungkan Tafsir Al-Azhar ketika dipenjara. Dr. Aidh Adullah Al Qarni merampungkan 100 halaman pertama La Tahzan ketika dipenjara.
Ketika Ibnul Atsir dipecat dari jabatannya, ia malah sukses merampungkan karya besarnya yang berjudul Jami’ul Ushul dan an-Nihayah, satu diantara buku paling populer dalam hadist. Dan tetap berkarya walau lumpuh tangan serta kakinya. Ibnul Jawzy, ia pernah diasingkan dari Baghdad, dan karenanya ia menguasai qiraah sab’ah.
Malik ibn ar-Raib terjangkit satu penyakit yang mematikan, tetapi ia dapat melahirkan syair-syair yang begitu indah dan bersejarah, menaklukkan karya-karya beberapa penyair besar jaman Abbasiyah. Lalu saat semua anak Abi Dzuaib al-Hudzali mati serta meninggalkannya seseorang diri, ia justru dapat membuat syair-syair puitis yang dapat membekam mulut jaman, membuat tiap-tiap pendengarnya tersihir, memaksa sejarah untuk selalu bertepuk tangan waktu mendengarnya kembali.
Nelson Mandela, berjuang mulai sejak umur 25 th., lama perjuangannya 67 th., dan 27 th. di antaranya di penjara. Muhammad Hatta sempat juga berpesan, “Aku ikhlas dipenjara seandainya bersama buku, karena dengan buku aku bebas. "
Photo : copyright artikelsmua21. blogspot. co. id
Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari beberapa cerita mereka? Kawan, bila memperoleh cobaan, ujian, kesusahan, rasa sedih, maka hasilkan satu karya, pencapaian, dan hasil yang pantas dan senilai dengan cobaan itu. Sadarilah, waktu tertimpa musibah atau kegagalan, ada hikmah besar yang terkandung di dalamnya.
Ketika sebuah pintu tertutup, ketika yang sama Allah telah membuka pintu yang lain, namun sebagian besar manusia lebih pilih meratapi pintu yang tertutup dibanding masuk pintu lain yang sudah terbuka. Bila hujan makin deras, itu tandanya langit akan segera terang. Bila cobaan makin berat, itu tandanya akan selekasnya usai. Inama al usri usro, sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan.
Bila Allah telah berkata, " Kun fayakun, " Maha Suci Allah yang di tangan-Nya semua kekuasaan berada dan kepada-Nya lah semua urusan dikembalikan.
*Artikel ini ditulis oleh dr. Gamal Albinsaid, CEO Indonesia Medika & Motivator Internasional.
Sumber : vemale.com